BPBD Mura Gelar Pelatihan Pencarian, Pertolongan, dan Evakuasi Korban Bencana

PJ. Bupati Murung Raya, Dr. Drs, Hermon bersama sejumlah Unsur Forkopimda dan Polres Mura, Kajari Mura hadri pelatihan di BPBD.

 

PURUK CAHU, sinarbarito.com- Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Murung Raya melaksanakan pelatihan pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana, Selasa (14/11/2023).

Pelatihan itu gelar di halaman kantor BPBD Murung Raya di hadiri Pj. Bupati Murung Raya, Dr. Drs Hermon, Kapolres Mura AKBP Irwansyah, Kajari Mura Kosasih, Danramil 1013-07/Murung Kapten Inf M.Sahroni, Plt. Sekda Serampang, Kapolsek Murung IPDA Catur Iga Akbar Imannudin, Kalaksa BPBD Fitrianul Fahriman, dan para peserta pelatihan.

Pj. Bupati Murung Raya, Dr. Drs. Hermon dalam sambutanya, mengatakan bahwa Pemerintah Daerah saat ini bersyukur telah memiliki perangkat Daerah yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD dengan tugas menangani bencana yang ada di wilayah Kabupaten Murung Raya.

“Kita patut bersyukur karena di Murung Raya saat ini sudah ada Perangkat Daerah yakni BPBD yang tugas dan fungsinya adalah secara khusus menangani penanggulangan kebencanaan,” kata Hermon saat menyampaikan sambutanya.

Hermon juga mengatakan, langkah antisipasi bencana alam sedini mungkin penting dilakukan, dengan membangun sinergitas kolaborasi serta akselerasi semua pihak, karena untuk pencegahan dan penanggulangan berbagai bentuk bencana harus dilakukan secara holistic integratif, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri.

Hal itu sebagaimana diatur dalam UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dalam ketentuan bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha serta masyarakat.

“Tanggung jawab bersama ini diabadikan pada lambang segitiga biru Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang memiliki arti harmonisasi hubungan antara Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam penanggulangan bencana,” kata Pj. Bupati.

Lebih lanjut Ia menuturkan, dalam perkembangan terkini, penanggulangan bencana harus sudah mengalami perubahan pola dan paradigma, dari penyelamatan kepada pengurangan risiko bencana yang bertujuan untuk membentuk struktur antisipatif masyarakat supaya tanggap, siaga serta sigap terhadap kondisi kebencanaan.

“Artinya, sebelum ada bencana, kita sudah siap menghadapinya baik dari struktur administrasi maupun struktur budaya secara menyeluruh,” tutur Hermon.

Tidak hanya itu, Pj Bupati juga berharap Pemerintah Desa dan kelurahan dengan berbagai komunitas yang ada di wilayahnya dapat lebih proaktif dalam melakukan tahapan-tahapan pengurangan resiko terjadinya bencana. Mulai dari pembentukan forum pengurangan risiko bencana, rekrutmen dan mengorganisir para relawan untuk bersama-sama membuat perencanaan penanggulangan bencana dengan melaksanakan kegiatan pelatihan dan simulasi, sosialisasi, serta kegiatan lainnya yang menunjang dalam hal penanggulangan bencana.

“Selain itu, kepada peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan dengan cermat dan seksama serta memiliki keinginan besar untuk ikut serta dalam menyukseskan penanggulangan bencana agar dapat memahami bahwa antisipasi bencana diperlukan upaya kesiapsiagaan dan pencegahan dini yang terencana, terpadu dan menyeluruh dengan melibatkan semua potensi daerah yang ada. Demikian tutur Hermon. (adv/asd-sb).