KUALA KAPUAS, onlinesinarbarito.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpusraka) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menerima kunjungan kerja dari DPRD Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dalam rangka kaji tiru terhadap inovasi dan pengelolaan perpustakaan daerah.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan dari DPRD Kabupaten Banjar. Ini menjadi kesempatan baik untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam upaya meningkatkan minat baca serta kualitas layanan perpustakaan,” kata Kepala Disarpustaka Kapuas Aswan, Jumat (18/7/2025). Rombongan DPRD Banjar dipimpin Wakil Ketua DPRD Banjar Akhmad Rizanie Anshari, bersama sejumlah anggota dan staf sekretariat dewan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di aula Disarpusraka Kapuas, kedua pihak berdiskusi mengenai berbagai program dan strategi pengembangan layanan perpustakaan, mulai dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, pemanfaatan teknologi informasi, hingga pemberdayaan masyarakat melalui literasi.
Aswan menjelaskan, nilai Indeks Tingkat Digitalisasi Arsip Kapuas sebagaimana dirilis oleh ANRI Jakarta awal Januari 2025 ini adalah 87,91 kategori A (Memuaskan) dari semula 75,81 kategori BB (Sangat Baik). “Demikian pula Pengawasan Kearsipan berada pada kategori BB (Sangat Baik) serta penghargaan atas komitmen dan implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI),” tuturnya.
Digitalisasi Arsip merupakan upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel kaitannya dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). “Digitalisasi Arsip yang dilakukan merupakan alih media atau perubahan wujud fisik arsip konvensional menjadi arsip elektronik atau dinamakan alih media,” terangnya.
Sedangkan Tingkat Gemar Membaca (TGM), lanjutnya berdasarkan dirilis Perpusnas RI dan Dispursip Provinsi Kalteng, Kabupaten Kapuas tahun 2024 ini mengalami kenaikan dari 60,18 menjadi 61,36 kategori tinggi. Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tahun lalu dari 45,80 kategori rendah naik namun belum signikan tahun ini menjadi 57,42 kategori sedang.
“Salah satu faktor terjadinya peningkatan, karena sepanjang 2024 sebanyak 58.550 pengunjung dengan rincian, sebanayak 29.722 pemustaka berkunjung ke perpustakaan daerah, 3.847 pemustaka memanfaatkan mobil perpusling dan buka lapak, 4.524 orang membaca di pojok baca mitra yakni Polsek, dinas atau instansi dan Rumah Tahanan,” tuturnya.
Selanjutnya, sebanyak 4.998 pembaca buku di perpustakaan desa, kunjungan peserta didik di perpustakaan sekolah, madrasah dan pondok pesantren sebagai mitra Disarpustaka tercatat 13.767 orang. Adapun Pojok Baca Digital (Pocadi) dikunjungi oleh 1.017 pemustaka, serta aplikasi iKapuas dikunjungi 92 orang dan studio mini sebanyak 583 pemustaka.
Sementara setelah sesi diskusi, rombongan diajak meninjau langsung berbagai fasilitas dan layanan unggulan di Perpustakaan Daerah Kapuas, termasuk ruang baca anak, layanan digital, serta pojok literasi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan mempererat kerja sama antardaerah dalam memajukan literasi dan pengelolaan perpustakaan yang adaptif dan inovatif. (adv/sb).