MUARA TEWEH, onlinesinarbarito.com – Koordinator Divisi (Koordiv) Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI, Loli Suhenti, memberikan arahan tegas dalam kegiatan penguatan kapasitas pengawas pemilu ad hoc dan sekretariat Bawaslu Kabupaten Barito Utara yang digelar di Aula Senyiur Muara Teweh, Rabu (23/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari konsolidasi nasional dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Pilkada Barito Utara 2024.
Dalam sambutannya, Loli menekankan pentingnya pengawasan maksimal dalam PSU yang disebutnya sebagai “PSU luar biasa”.
Ia mengingatkan bahwa dari 25 putusan MK terkait PSU, hanya dua daerah Papua Selatan dan Papua yang belum melaksanakan. Sementara Barito Utara menjadi satu-satunya daerah yang harus mengulang PSU untuk kedua kalinya akibat persoalan politik uang.
“PSU Barito Utara ini adalah PSU luar biasa. Maka pengawasannya pun harus dilakukan secara luar biasa. Jangan sampai PSU luar biasa, tapi pengawasannya biasa-biasa saja,” tegas Loli.
Loli, yang mengaku memiliki ikatan batin kuat dengan Kalimantan, juga menyoroti bahwa semua mata kini sedang tertuju pada Barito Utara.
Ia mengajak seluruh jajaran pengawas untuk bekerja dengan penuh integritas, mencegah setiap potensi pelanggaran, serta menyelesaikan setiap persoalan secara cepat agar tidak kembali bermuara pada gugatan MK.
“Kita tidak boleh membiarkan PSU ketiga terjadi. Kalau PSU pertama adalah peringatan, PSU kedua harus jadi pembelajaran. Tidak boleh ada PSU ketiga!” ujarnya penuh semangat.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama seluruh pihak, termasuk jajaran ad hoc, penyelenggara teknis KPU, peserta pilkada, dan media, untuk membangun ekosistem pemilu yang jujur, adil, dan transparan.
Selain itu, Loli menyoroti pentingnya mitigasi terhadap kerawanan pemilu seperti pemilih ganda, pemilih tidak terdaftar, dan potensi politik uang. Ia menyebut bahwa hal-hal semacam itu harus dicegah secara kolektif.
“Kalau masih terjadi pelanggaran, maka segera selesaikan. Jangan dibiarkan menjadi bola liar yang akhirnya menggugurkan kepercayaan publik dan kembali berakhir di MK. Selesaikan, selesaikan, selesaikan!” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Loli mengingatkan bahwa PSU Barito Utara kali ini bukan hanya menjadi perhatian lokal, tetapi juga nasional. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen pengawas pemilu untuk menjadikan forum penguatan ini sebagai ajang merumuskan strategi pengawasan terbaik dan memastikan PSU pada 27 Agustus 2025 berjalan aman, tertib, dan berintegritas.
“Kita ingin siapa pun yang menang nanti, dapat diterima semua pihak tanpa gugatan, tanpa konflik. Itulah tradisi masyarakat kita, Dayak semua bisa dibicarakan, semua bisa diselesaikan dengan kearifan lokal,” pungkas Loli. (adv/sb).