Banua QrisTival 2025, Kalsel Siap Jadi Penggerak Ekonomi Digital

BANJARBARU, onlinesinarbarito.com – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Fadjar Majardi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam mempercepat transformasi ekonomi digital di Kalimantan Selatan. Hal tersebut disampaikannya dalam rilis resmi Bank Indonesia usai pelaksanaan Banua QRIStival 2025 yang digelar pada 4–5 Oktober 2025 di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin.

“Transformasi ekonomi digital tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan peran bersama antara pemerintah daerah, perbankan, dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang efisien dan inklusif,” ujar Fadjar Majardi, Selasa (7/10/2025).

Menurut Fadjar, keberhasilan Banua QRIStival 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan industri jasa keuangan dalam membangun budaya transaksi digital yang semakin kuat di masyarakat. Ia menambahkan, peningkatan transaksi digital yang tercatat selama pelaksanaan festival menunjukkan kepercayaan publik terhadap sistem pembayaran digital yang aman, mudah, dan andal.

Banua QRIStival 2025 merupakan bagian dari Festival Antasari 2025 yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, serta menggandeng delapan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) seperti Bank Kalsel, BCA, Bank Mandiri, Pos Indonesia, BSI, BTN, BRI, dan BJB.

Acara ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin, Sekretaris Daerah Provinsi H. Muhammad Syarifuddin, M.Pd, dan Forkopimda Kalsel, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya percepatan ekonomi digital di daerah. Dengan lebih dari 8.000 pengunjung, Banua QRIStival menjadi festival ekonomi digital terbesar di Kalimantan Selatan dan simbol meningkatnya literasi serta akseptasi masyarakat terhadap transaksi berbasis QRIS.

Peran Banua QRIStival sebagai katalis penguatan transaksi digital tercermin dari capaian selama masa road to Banua QRIStival.

Transaksi merchant delapan PJP naik dari 1.839.320 transaksi (Jan–Ags 2025) menjadi 2.429.202 transaksi (Sep 2025) — meningkat 589.882 transaksi. Transaksi pengguna naik dari 2.553.081 transaksi menjadi 2.857.151 transaksi, atau meningkat 304.070 transaksi. Selama dua hari pelaksanaan festival, tercatat 112.101 kali transaksi QRIS dengan nilai penjualan Rp141.140.859.

“Peningkatan ini menandakan bahwa masyarakat Banua semakin siap beradaptasi dengan budaya transaksi digital yang efisien dan aman,” ujar Fadjar.

Selain memperkuat ekonomi digital, Banua QRIStival juga menjadi ajang edukasi publik tentang manfaat transaksi nontunai yang efisien, transparan, dan inklusif. Festival ini menyajikan perpaduan antara edukasi digital, hiburan, kuliner, dan olahraga masyarakat, termasuk Fun Walk, Fun Bike, Madihin & Stand-up Competition, Fashion Show Anak Banua, Band Competition, QRIS Quest, hingga QRIS Experience dengan berbagai hadiah menarik seperti paket Umroh.

Masyarakat juga diajak langsung bertransaksi menggunakan QRIS di berbagai booth merchant dan kuliner lokal untuk memperoleh pengalaman digital yang menyenangkan sekaligus mendukung pelaku UMKM.

Banua QRIStival 2025 menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Bank Indonesia dalam mendukung implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Melalui sinergi antara regulator, pemerintah daerah, dan pelaku industri, digitalisasi ekonomi diharapkan dapat memperluas inklusi keuangan, meningkatkan efisiensi transaksi, serta memperkuat daya saing UMKM di Kalimantan Selatan.

“Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi masyarakat yang tinggi, Kalimantan Selatan siap melangkah lebih jauh menuju ekonomi digital yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan, sejalan dengan semangat Satu QRIS untuk Semua,” tutup Fadjar Majardi. (adv/kmfksl/isn/sb)