Koperasi Kalsel Siap Bertransformasi ke Era Digital

BANJARBARU, onlinesinarbarito.com – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong penguatan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat melalui peningkatan kapasitas pengurus dan pengelola koperasi agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai saat membuka kegiatan Pelatihan Digitalisasi Koperasi serta Pelatihan Tata Kelola dan Manajemen Koperasi Modern di Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Kalsel.

Gusti Yanuar menegaskan bahwa koperasi merupakan instrumen penting dalam menggerakkan ekonomi rakyat, mengatasi kemiskinan, dan menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat.

“Koperasi adalah wujud nyata ekonomi gotong royong yang menjadi bagian penting dalam sejarah pembangunan bangsa. Kini, koperasi dituntut bertransformasi agar tetap relevan dan berdaya saing di era digital,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).

Menurutnya, transformasi koperasi menjadi koperasi modern bukan sekadar perubahan tampilan, tetapi perubahan menyeluruh terhadap tata kelola, sistem keuangan, pelayanan, hingga manajemen usaha berbasis teknologi informasi.

“Kita dorong agar koperasi mampu menjalankan kegiatan dan usahanya dengan cara-cara baru, menerapkan Good Cooperative Governance, serta memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan terhadap anggota,” katanya.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, 21–24 Oktober 2025, diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari pengurus dan pengelola koperasi dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Para peserta terbagi ke dalam dua kelas pelatihan, yaitu Digitalisasi Koperasi dan Tata Kelola serta Manajemen Koperasi Modern.

Mereka mendapat pembekalan dari berbagai narasumber, di antaranya pejabat Kementerian Koperasi dan UKM RI, akademisi, praktisi bisnis, serta widyaiswara Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel.

Gusti Yanuar juga menyinggung tentang lahirnya kebijakan nasional melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang menargetkan 80.000 koperasi baru di seluruh Indonesia. Program ini, katanya, merupakan langkah strategis dalam memperkuat ekonomi desa, memperluas lapangan kerja, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Program Koperasi Merah Putih adalah momentum bagi kita di daerah untuk menyiapkan SDM koperasi yang mumpuni dan adaptif. Digitalisasi menjadi kunci agar koperasi desa tidak tertinggal,” tegasnya.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan memahami berbagai aspek penting dalam pengelolaan koperasi modern, mulai dari penerapan sistem akuntansi digital, penyusunan SOP dan SOM, hingga manajemen risiko dan pelaporan keuangan berbasis aplikasi. Selain itu, pelatihan juga membangun kesadaran spiritual dalam berkoperasi, agar pengelolaan koperasi tetap berpijak pada nilai-nilai kejujuran, kebersamaan, dan tanggung jawab.

“Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti di ruang kelas, tetapi benar-benar diterapkan di koperasi masing-masing. Mari kita jadikan koperasi sebagai rumah besar ekonomi rakyat yang modern, transparan, dan menyejahterakan,” tutup Gusti Yanuar. (adv/kmfksl/isn/sb)