Ekspor Kalsel September 2025 Catat US$782,15 Juta

BANJARBARU, onlinesinarbarito.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis nilai ekspor barang asal Kalimantan Selatan September 2025 mencapai US$782,15 juta atau turun 18,24 persen dibanding nilai ekspor Agustus 2025 yang sebesar US$956,69 juta. Jika dibandingkan dengan nilai ekspor September 2024 yang mencapai US$1.045,94 juta, nilai ekspor September 2025 ini turun sebesar 25,22 persen.

“Ekspor terbesar Kalimantan Selatan September 2025 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 digit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$694,11 juta. Nilai tersebut mengalami penurunan, yaitu sebesar 6,58 persen dibandingkan ekspor Agustus 2025 yang sebesar US$742,99 juta. Pada urutan kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang ekspor sebesar US$44,07 juta, turun sebesar 74,14 persen dibandingkan ekspor Agustus 2025 yang mencapai US$170,46 juta. Sementara itu, di urutan ketiga adalah kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai US$16,30 juta, naik sebesar 11,25 persen dibandingkan ekspor Agustus 2025 yang mencapai US$14,65 juta,” kata Mukhamad Mukhanif, Banjarbaru, Senin (3/11/2025).

Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor September 2025, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 88,74 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dan kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan kontribusi masing-masing sebesar 5,63 persen dan 2,08 persen.

“Nilai impor Kalimantan Selatan pada September 2025 mencapai US$158,34 juta. Nilai ini naik sebesar 38,66 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2025 yang sebesar US$114,19 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor September 2024 yang mencapai US$102,83 juta, maka nilai impor September 2025 ini naik sebesar 53,97 persen,” kata Hanief.

Hanief pun menjelaskan, lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi pada September 2025 yang masuk ke Kalimantan Selatan adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) senilai US$86,32 juta dengan kontribusi sebesar 54,51 persen; diikuti kelompok kapal, perahu dan struktur terapung senilai US$35,86 juta dengan kontribusi sebesar 22,65 persen; kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) senilai US$28,52 juta dengan kontribusi sebesar 18,01 persen; kelompok mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) senilai US$1,58 juta dengan kontribusi sebesar 1,00 persen; dan kelompok barang dari besi dan baja (HS 73) senilai US$1,37 juta dengan kontribusi sebesar 0,86 persen dari total impor September 2025. Nilai total kelima komoditas terbesar tersebut adalah US$153,64 juta dengan kontribusi sebesar 97,03 persen dari total impor September 2025.Nilai ini naik sebesar 40,85 persen dibandingkan total kelimanya pada Agustus 2025 yang sebesar US$109,08 juta.

“Impor Kalimantan Selatan pada September 2025 menurut negara asal tertinggi adalah dari Tiongkok dengan nilai US$63,18 juta, naik sebesar 70,83 persen dibandingkan pada Agustus 2025 yang sebesar US$36,99 juta. Kemudian diikuti oleh impor dari Singapura yang mencapai US$57,19 juta, disusul impor dari India dengan nilai US$26,51 juta, impor dari Malaysiasebesar US$9,30 juta, dan impor dari Jerman sebesar US$0,67 juta,” ujar Hanief (adv/kmfksl/isn/sb)