Perayaan Harjad ke-65 Batola, Soroti Capaian dan Tantangan Pembangunan

MARABAHAN, onlinesinarbarito.com – Puncak peringatan Hari Jadi (Harjad) ke-65 Kabupaten Barito Kuala (Batola) berlangsung dengan penuh kemeriahan. Acara ini dihadiri oleh Pelaksana Harian Gubernur Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar beserta istri, Penjabat Bupati Dinansyah beserta jajaran, sejumlah bupati dan wali kota se-Kalsel, pimpinan DPRD, tokoh agama, serta masyarakat, di Lapangan 5 Desember, Marabahan, pada Rabu (08/01/2025).

Sejak awal acara, suasana kemeriahan sudah terasa dengan berbagai pertunjukan menarik seperti sinoman hadrah, tari rudat bakumpai, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan pertunjukan musik religi.

Dengan tema “Bersatu Menuju Batola Maju”, acara ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan panjang Barito Kuala. Tema tersebut menekankan pentingnya persatuan dan gotong royong dalam menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks.

Penjabat Bupati Dinansyah menyampaikan bahwa pada usia ke-65, dinamika penyelenggaraan pemerintahan di Barito Kuala terus berjalan dan berkembang.

“Pemerintah Kabupaten Batola bersama masyarakat telah melakukan banyak upaya dan usaha untuk menghasilkan karya yang terbukti bermanfaat bagi masyarakat. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kontribusi nyata para pendahulu kita, bupati dan wakil bupati sebelumnya,” ujar Dinansyah.

Ia juga memaparkan capaian kinerja pemerintah sepanjang 2023–2024, termasuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 67,37 di tahun 2022 menjadi 70,67 pada tahun 2023.

“IPM Barito Kuala berada pada kategori ‘Tinggi’, dan capaian ini menjadi indikator keberhasilan pembangunan sumber daya manusia di Batola, terutama dalam aspek rata-rata lama sekolah, usia harapan hidup, dan daya beli masyarakat yang terus membaik. Tahun 2024, IPM Kabupaten Barito Kuala diproyeksikan mencapai 72,42,” tambah Pj Bupati.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Batola didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang menyumbang 26,48% dari PDRB pada 2022 dan diproyeksikan meningkat menjadi 4,46% pada 2024.

“Pendapatan PDRB per kapita pada 2022 mencapai Rp30,68 juta, dan diproyeksikan naik menjadi Rp32,39 juta pada 2023, atau meningkat sebesar 4,46%,” jelas Dinansyah.

Dalam pengendalian inflasi daerah, Pemkab Batola telah melakukan berbagai upaya sejak Januari hingga Oktober 2023, seperti monitoring harga bahan pokok, gerakan pangan murah, dan rapat koordinasi evaluasi. Hasilnya, tingkat inflasi pada November 2024 turun menjadi 0,35%.

“Upaya pengendalian inflasi ke depan meliputi optimalisasi sistem resi gudang, penguatan Tim Pengendali Inflasi Daerah, dan penyelenggaraan pasar murah di setiap kecamatan,” ujar Pj Bupati.

Terkait pelayanan publik, Batola telah menetapkan 158 layanan yang terdiri dari 80 layanan perizinan dan 78 layanan nonperizinan. Kabupaten ini berada di peringkat 134 se-Indonesia dalam Indeks Pelayanan Publik Kemenpan RB dengan skor 3,88 dan nilai ombudsman 93,10 pada 2024.

Selain itu, angka pengangguran di Batola menunjukkan penurunan, dengan tingkat pengangguran terbuka pada 2024 sebesar 3,41%, turun dari 3,42% pada 2023.

“Angka kemiskinan pada 2022 sebesar 5,11% dan turun menjadi 4,6% pada 2023,” ungkap Pj Bupati.

Sepanjang 2023–2024, Pemkab Batola meraih berbagai penghargaan tingkat nasional dan provinsi, termasuk penghargaan dari Kementerian Keuangan, Adipura 2023, dan Universal Health Coverage 2024.

Dengan berbagai capaian ini, Kabupaten Barito Kuala terus berkomitmen untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. (adv/sb).