Wartawan Bartim Gelar Silaturahmi, Bahas Pemilihan Ketua PWI di Cafe 179

TAMIANG LAYANG, onlinesinarbarito.com – Untuk mempererat hubungan antar sesama jurnalis, sejumlah wartawan dari berbagai media di Barito Timur menggelar pertemuan santai di Cafe 179, Tamiang Layang, Kamis malam (8/5/2025). Acara ini diinisiasi oleh jurnalis senior M. Jaya, yang akrab disapa Fir:aun Banjar.

Silaturahmi ini dihadiri wartawan dari berbagai organisasi dan media, seperti PWI dan IWO Barito Timur. Tampak hadir M. Jaya (Koran Barito), Agus Bole Malo (Borneo News), Anigoro (Kalamanthana), Eko Prasojo A. (Klik Barito), Abdul Halim (Suluh Banua), Budi Irawan (Metro7), Handayani (Demokrasi Post), dan Surya Irawan (Jurnalist Post).

Dalam pertemuan tersebut, Fir’aun Banjar menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan kekompakan antar insan pers. “Kebersamaan seperti ini sangat dibutuhkan agar sesama wartawan tetap solid dan saling mendukung dalam menjalankan tugas jurnalistik,” ujarnya.

Pertemuan juga dimanfaatkan untuk membahas isu internal organisasi, terutama menjelang pemilihan Ketua PWI Barito Timur periode 2025–2028 yang dijadwalkan pada 28 Mei mendatang. Dua nama yang mencuat sebagai kandidat adalah Eko Prasojo A. dan Agus Bole Malo.

Agus Bole Malo secara terbuka menyatakan kesiapan dirinya untuk maju sebagai calon ketua. Namun ia juga menyampaikan sikap legowo jika M. Jaya bersedia mencalonkan diri. “Jika Bang Jaya mencalonkan diri, saya siap mundur. Tapi jika tidak, saya akan maju dan siap menerima masukan demi kemajuan PWI ke depan,” ucapnya kepada Fir’aun Banjar.

Menanggapi hal itu, M. Jaya mengingatkan bahwa siapapun yang terpilih nanti harus mampu menjaga keharmonisan dan menjadikan kegiatan silaturahmi seperti ini sebagai agenda rutin.

Silaturahmi wartawan malam itu turut disambut hangat oleh pemilik Cafe 179, Ira Yusnita, serta mantan Direktur PDAM Barito Timur, Hendroyono yang saat ini menjabat Sekretaris Dishub Bartim. Keduanya berharap kegiatan semacam ini terus digelar sebagai jembatan komunikasi antara insan pers dan pelaku usaha lokal. (Eka Sri Tanjung/sb).