Kisah Inspiratif Nursulistio Sebelum Jadi Ketua DPRD Bartim “Dulunya Saya Pernah Jadi Satpam di Rujab Ketua DPRD”

Oleh : Ikhsan
Sekretaris Redaksi

TAMIANG LAYANG, onlinesinarbarito.com – Dalam suasana malam itu, rintik hujan membasahi halaman Rumah Jabatan (Rujab) Ketua DPRD Kabupaten Barito Timur (Bartim), Senin malam (4/8/2025) sekitar pukul 20:00 WIB. Kala itu, kehangatan tercipta di dalam Rumah Jabatan Ketua DPRD setempat.

Malam itu, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bartim, M. Jaya yang akrab disapa Fir’aun Banjar memenuhi undangan Ketua DPRD Barito Timur, Nursulistio, S.Pd.I., M.AP.

Silaturahmi yang berlangsung penuh keakraban itu membuka ruang dialog hangat antara kalangan Pers dan unsur legislatif.

Dalam pertemuan tersebut, Nursulistio menyampaikan keinginannya untuk membangun kolaborasi positif dan sinergis antara DPRD Bartim dan PWI Bartim, demi mendukung keterbukaan informasi publik serta memperkuat demokrasi lokal.

“Saya berharap ke depan ada kolaborasi yang baik dan harmonis antara DPRD dan PWI. Wartawan adalah mitra penting dalam menyampaikan program dan aspirasi masyarakat,” ujar lelaki dari tiga orang putra ini.

Lebih dari sekadar pertemuan formal, momen itu menjadi ruang refleksi ketika Nursulistio mengenang perjalanan panjang hidupnya.

Dalam suasana santai, dengan suguhan kopi hangat dan cemilan sederhana, ia membagikan kisah inspiratif yang membekas di hati para tamu. “Saya pernah bekerja apa saja mulai seorang petani, memecah batu, kerja kayu, sampai pernah jadi satpam di Rumah Jabatan Ketua DPRD Bartim,” ingatnya sambil tersenyum.

Ia juga mengenang masa kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, mengambil jurusan Bahasa Arab. Waktu itu, malam ia habiskan bekerja menjaga keamanan di kawasan Liang Anggang sementara paginya berangkat kuliah.

“Lelah tapi harus dijalani. Tidak boleh menyerah,” katanya dengan suara pelan namun penuh makna. Dengan mata yang menerawang, ia mengungkapkan perjalanan hidupnya telah membawanya dari berdiri menjaga pintu Rujab Ketua DPRD Bartim, hingga kini duduk memimpin lembaga legislatif tertinggi di Kabupaten yang berjuluk Jari Janang Kalalawah.

“Dulu saya berdiri di depan rumah jabatan ini sebagai satpam, sekarang saya duduk di dalamnya sebagai Ketua DPRD,” ucapnya dengan nada haru.

Bukan hanya dikenal sebagai pemimpin yang rendah hati, Nursulistio juga dikenal luas sebagai sosok yang dermawan dan dekat dengan masyarakat. Ia kerap hadir dalam berbagai acara kemasyarakatan, bukan sekadar sebagai pejabat, tapi sebagai pribadi yang tulus dan peduli.

“Kalau ada anak kecil pengen beli mainan atau es, Pak Sulistio pasti langsung bilang: ‘Ambil saja, nanti saya yang bayar,’” cerita Bunyamin, pedagang mainan keliling yang biasa dipanggil Ibun warga Desa Putai.

Hal kecil seperti itu memang sering luput dari sorotan media, namun menjadi bukti nyata ketulusan yang melekat dalam diri sang Ketua DPRD. Ia memilih untuk tidak menjaga jarak, melainkan hadir langsung di tengah masyarakat mendengarkan, membantu, dan merasakan apa yang mereka alami.

Kisah hidup Nursulistio merupakan narasi keteladanan yang layak dijadikan inspirasi. Dari latar belakang sederhana, dengan kerja keras, ketekunan, dan ketulusan hati, ia mampu membuktikan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai. Di balik jabatan dan kewenangannya hari ini, tersimpan perjalanan panjang seorang pemuda desa kelahiran tahun 1984 silam yang tak pernah lelah berjuang. (***)