BANJARBARU, onlinesinarbarito.com – Provinsi Kalimantan Selatan kembali mengukir tinta emas di panggung nasional. Kali ini, Kalsel berhasil meraih Penghargaan Pemerintah Daerah Inklusif Disabilitas 2025 sebagai terbaik ketiga se-Indonesia. Prestasi membanggakan ini sekaligus menegaskan komitmen Banua dalam mewujudkan pembangunan yang ramah, setara, dan berkeadilan bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas.
Plt Kepala Bappeda Kalsel, Galuh Tantri Narindra, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaannya atas pencapaian bersejarah ini. “Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan buah kerja keras lintas perangkat daerah, yang bersama-sama berkomitmen membangun inklusivitas dan menjamin hak-hak penyandang disabilitas. Ini bukan hanya penghargaan, tetapi amanah untuk terus bergerak maju,” tegas Galuh, Kamis (4/9/2025).
Ia menjelaskan, proses seleksi yang dilalui tidak mudah. Tahap pertama menuntut kesiapan dokumen administrasi yang memuat kebijakan, perencanaan, hingga inovasi daerah. Tahap kedua, jauh lebih ketat, dengan verifikasi langsung di lapangan serta wawancara mendalam. “Tim penilai dari Bappenas, akademisi, jurnalis, hingga organisasi penyandang disabilitas melakukan pengecekan langsung terhadap apa yang telah kami jalankan. Jadi, ini betul-betul teruji,” tambahnya.
Keberhasilan ini, lanjut Galuh, merupakan hasil sinergi lintas sektor. Dukungan kuat datang dari Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, BKD, hingga BPBD yang bahu-membahu menyiapkan berbagai program nyata. Momentum semakin istimewa, karena Kalimantan Selatan menjadi satu-satunya provinsi di luar Pulau Jawa yang berhasil menembus tiga besar nasional.
Penghargaan diserahkan langsung dalam acara penganugerahan di Desa Durajaya, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel bersama Plt Kepala Bappeda Kalsel mewakili Gubernur Muhidin. Penghargaan ini menjadi simbol pengakuan nasional atas keseriusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam membangun tata kelola yang inklusif.
Lebih dari sekadar piala, penghargaan ini adalah pesan bahwa pembangunan sejati harus menghadirkan ruang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Dengan capaian ini, Kalimantan Selatan membuktikan diri bahwa semangat “Banua Untuk Semua” bukan hanya slogan, melainkan komitmen nyata yang terus diwujudkan. (adv/sb).