Dinas PKP Kalsel Sinkronisasi Data Tanaman Pangan

BANJARBARU, onlinesinarbarito.com – Dalam upaya memperkuat ketepatan data pertanian di daerah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Pertemuan Sinkronisasi Data Tanaman Pangan bagi Petugas Data dan Mantri Tani, di Banjarbaru, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas PKP Kalsel, Syamsir Rahman, yang diwakili Sekretaris Dinas, Imam Subarkah, dan diikuti oleh petugas pengelola data pertanian dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Imam Subarkah menegaskan bahwa sektor pertanian, khususnya tanaman pangan, memegang peran vital dalam pembangunan nasional, karena pangan bukan hanya kebutuhan dasar manusia, tetapi juga menjadi indikator penting stabilitas ekonomi.

“Seiring perkembangan zaman, pertanian semakin bergantung pada data. Data yang akurat sangat diperlukan agar setiap keputusan mulai dari penanaman, irigasi, hingga pemeliharaan tanaman dapat dilakukan secara tepat dan efisien,” kata Imam.

Melalui pertemuan ini, Dinas PKP Kalsel menekankan pentingnya sinkronisasi data sebagai dasar dalam menetapkan target luas tanam, panen, serta perencanaan produksi tanaman pangan. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan data yang valid, akurat, dan terkini, sehingga mampu menjadi landasan dalam perumusan kebijakan pertanian yang tepat sasaran.

Selain itu, Imam menjelaskan bahwa langkah operasional menuju pencapaian target tanam dilakukan melalui sejumlah strategi, antara lain Gerakan percepatan olah tanah dan tanam. Peningkatan indeks pertanaman (IP). Perluasan areal tanam baru. Kesiapan sarana produksi dan alat mesin pertanian (alsintan). Antisipasi musim hujan dan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Penanganan pascapanen dan penguatan akses pasar.

Dalam konteks tersebut, data pertanian menjadi kunci dalam perencanaan dan evaluasi program. Data tanaman pangan, luas tambah tanam, hingga hasil cetak sawah harus dikelola dengan cermat untuk memastikan hasil yang optimal.

“Data bukan sekadar angka. Ia adalah fondasi kebijakan. Tanpa data yang benar, arah kebijakan bisa meleset. Karena itu, koordinasi antara petugas data kabupaten/kota dengan bidang teknis di provinsi sangat penting,” tegasnya.

Lebih lanjut, Imam mengingatkan agar pelaporan data Luas Tambah Tanam (LTT) dan data statistik pertanian lainnya dapat dikirim secara lengkap dan tepat waktu melalui aplikasi SIPDPS (Sistem Informasi Penguatan Data Pangan Strategis).

Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat komitmen bersama dalam menghadirkan data pertanian yang berkualitas.

“Mari kita jadikan sektor pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan data yang kuat, pembangunan pertanian Kalsel akan semakin terarah dan berdaya saing,” pungkasnya. (adv/kmfksl/isn/sb)